KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang
berjudul “Peranan Guru TK Dalam Pembelajaran Terpadu” ini dapat saya
selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas.
Dalam kesempatan ini, penulis
menghaturkan terimakasih yang dalam kepada semua pihak yang telah membantu
menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya makalah ini. Akhirnya
saran dan kritik pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah
ini penulis sangat hargai.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
BAB II PERANAN GURU TK DALAM PEMBELAJARAN TERPADU 4
1. Peranan Guru TK Sebagai Perencana 4
2. Peranan Guru TK Sebagai Pelaksana 6
3. Peranan Guru TK Sebagai Evaluator 7
BAB III PENUTUP 11
1. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagaimana kita lihat bahwa rentang
usia TK (4 – 6 th) disebut dengan masa usia dini, yang merupakan masa keemasan
bagi seseorang karena masa inilah seluruh informasi dapat diserap dengan mudah
dan cepat oleh anak melalui seluruh panca indranya. Sebagai analoginya bahwa
anak ibarat spons (karet busa) yang mampu menyerap air tanpa peduli apakah air
itu bersih atau kotor, oleh karena itu masa ini sering disebut dengan masa
kritis untuk memperkenalkan dan menanamkan segala hal yang positif dan berguna
bagi perkembangan anak dimasa selanjutnya.
Dengan pesatnya perkembangan pada
seluruh aspek yang disebabkan oleh perkembangan otaknya yang dapat mencapai 90%
dari otak orang dewasa. Oleh karena itu tugas utama dari seorang guru disekolah
untuk menyediakan berbagai pengalaman belajar yang menentang anak untuk terus
bereksplorasi. Pendekatan pembelajaran terpadu dinilai sesuai untuk digunakan
pada anak usia TK karena karakteristik usia TK adalah senang bermain dan dengan
bermain mereka belajar. Dengan pembelajaran terpadu anak diajak untuk bermain
sambil belajar dan belajar seraya bermain. Disini peranan guru sangat penting
dan sangat menentukan keberhasilan atau tercapainya tujuan sesuai dengan yang
ditetapkan.
BAB II
PERANAN GURU TK DALAM PEMBELAJARAN TEPADU
1. PERANAN GURU TK SEBAGAI PERENCANA
Peranan guru sebagai perancana dalam pembelajaran
terpadu adalah guru merencanakan suatu kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan bersama anak didik. Bentuk-bentuk perencanaan dalam proses
pembelajaran di TK adalah :
a) Perencanaan Tahunan
Dalam perencanaan
tahunan sudah ditetapkan dan disusun kemampuan keterampilan dan
pembiasaan-pembiasaan yang diharapkan dicapai oleh anak didik dalam satu tahun.
Perencanaan tahunan dan semester juga memuat tema-tema yang sesuai
dengan
aspek perkembangan anak dan minat anak serta sesuai dengan lingkungan sekolah
setempat. Perencanaan tahunan dibuat bersama antara guru-guru dan kepala
sekolah.
b) Perencanaan Semester
Perencanaan semester merupakan program
pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar,
hasil belajar dan indikator yang ditata secara urut, serta sistematis, alokasi
waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema dan sebarannya kedalam
semester I dan semester II.
c) Perencanaan Mingguan (Satuan Kegiatan
Mingguan)
Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk
satuan kegiatan mingguan (SKM). SKM merupakan penjabaran dari perencanaan
semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang
telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan
sub tema.
d) Perencanaan Harian (Satuan Kegiatan Harian)
Perencanaan harian disusun dalam bentuk
satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan penjabaran dari satuan kegiatan
mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang
dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari. SKH
terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat.makan dan kegiatan akhir.
Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara
klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain : misalnya
berdoa/mengucapkan salam, membicarakan tema atau sub tema. Kegiatan ini
merupaka kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian kemampuan sosial dan
emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi
kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat
memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitas anak. Serta kegiatan yang
dapat meningkatkan pengertian-pengertian, konsentrasi dan mengembangkan
kebiasaan bekerja yang baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan
secara individu/kelompok. Istirahat/makan merupakan kegiatan yang digunakan
untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan dengan makan : misalnya mengenalkan
kesehatan makanan yang bergizi, tata tertib makan yang diawali dengan cuci
tangan kemudian makan dan berdoa sebelum makan. Setelah kegiatan makan
selesai, anak melakukan kegiatan
bermain dengan alat permainan diluar kelas dengan maksud untuk mengembangkan
motorik kasar anak dan bersosialisasi. Kegiatan ini sesuai dengan kemauan anak,
anak makan kemudian bermain atau sebaliknya anak bermain terlebih dahulu baru
setelah itu makan.
Kegiatan akhir merupakan kegiatan
penenangan yang dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan akhir yang dapat
diberikan misalnya membacakan cerita dari buku, mendramatisasikan suatu cerita,
mendiskusikan tentang kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok
harinya, menyanyi, berdoa dan sebagainya. Sebagai seorang perencana, guru TK
harus memahami langkah-langkah perencanaan dalam pembelajaran terpadu.
Sebaiknya perencana pembelajaran disusun untuk waktu tidak kurang dari dua
minggu dan dapat diperluas untuk beberapa minggu setelah itu. Sebelum memulai
langkah-langkah penyusunan, sebaiknya guru telah memilih dan menentukan tema
serta menjabarkannya kedalam sub tema serta menentukan kemampuan yang akan
dikembangkan.
Langkah-langkah penyususanan perencanaan
pembelajaran terpadu seperti yang disarankan oleh Kostelnik adalah sebagai
berikut :
a. Menuangkan ide kedalam tulisan, masukkan
beberapa kegiatan yang berkaitan dengan tema kedalam rencana kita.
Pertimbangkan waktu untuk melaksanakannya dan siapkan kegiatan-kegiatan yang
tidak berhubungan dengan tema untuk memberikan kesempatan kepada anak yang
tidak menyukai atau tidak tertarik dengan tema yang telah ditetapkan.
b. Periksa rencana pembelajaran tersebut,
pastikan bahwa paling sedikit ada tiga jenis kegiatan yang berhubungan dengan
tema dalam satu hari. Pastikan dalam satu minggu seluruh aspek perkembangan
yang akan dicapai sudah tercantum dan akan dilalsanakan.
c. Jika dalam perencanaan kita terdapat
kerjasama dengan ahli lain seperti dokter, guru musik, guru tari maka pastikan
bahwa kita telah menyampaikan isi tema yang akan kita terapkan pada kegiatan
pembelajaran agar kegiatan yang akan dilakukan dalam bidang tersebut dapat
mendukung dan sejalan dengan kegiatan pembelajaran yang akan kita laksanakan.
d. Persiapkan bahan, alat, media, narasumber dan
sarana prasarana.
e. Organisasikan kegiatan dengan baik sehingga
setiap anak dapat terfokus pada tema.
f. Pastikan bahwa dalam rencana kita seluruh
konsep, istilah, fakta dan prinsip telah dikembangkan dengan baik dan kegiatan
yang akan dilaksanakan cukup bervariasi.
g. Ciptakan suasana tematik dalam kelas.
2. PERANAN GURU SEBAGAI PELAKSANA
Setelah rencana pembelajaran selesai disusun maka
tugas guru selanjutnya adalah melaksanakan apa yang telah direncanakan dalam
kegiatan pembelajaran dikelas. Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara
efektif, sebaiknya guru memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Kembangkan rencana yang telah kita susun dan
perhatikan kejadian atau peristiwa spontan yang ditunjukkan oleh anak terhadap
materi yang dipelajari pada hari itu.
b) Melaksanakan penilaian terhadap minat dan
pemahaman anak mengenai tema tersebut dengan menggunakan pengamatan, wawancara,
diskusi kelompok maupun contoh hasil kerja anak.
c) Bantu anak untuk memahami tentang isi dan
proses kegiatan pembelajaran.
d) Lakukan percakapan dengan anak tentang
hal-hal yang berkaita dengan tema sehingga kita dapat mengetahui seberapa jauh
pemahaman anak tentang tema yang dipelajari pada hari itu. Bantu dan doronglah
anak untuk memuaskan rasa ingin tahunya tentang hal-hal yang ingin diketahuinya
dengan cara menjawab pertanyaannya atau memberikan kesempatan pada anak untuk
mencari dan menemukan jawaban melalui kegiatan eksplorasi terhadap lingkungan
sekitarnya.
e) Adakan kerjasama dengan orang tua atau
keluarga secara timbal balik mengenai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan,
informasikan tema kepada pihak oang tua atau keluarga sehingga orang tua ikut
serta mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
3. PERANAN GURU TK SEBAGAI EVALUATOR
Peranan guru TK sebagai evaluator adalah melakukan penilaian terhadap
proses kegiatan belajar dan penilaian hasil kegiatan. Penilaian dilakukan
secara observasi dan pengamatan terhadap cara belajar anak baik individual atau
kelompok. Tujuan penilaian
ini dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana perkembangan yang dicapai oleh anak. Hasil
karya anak dapat kita pajang ditempat pemajangan sebagai tanda hasil kegiatan
yang telah dilakukan, hal ini dapat membangun rasa kebanggaan pada diri anak
dan dapat memotivasi untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Evaluasi
harus mampu memperdayakan guru, anak dan orang tua. Guru sebagai evaluator
harus melihat penilaian sebagai suatu kesempatan untuk menggambarkan pengalaman
anak didik serta sebagai alat untuk mengetahui kemajuan proses maupun belajar
anak didik.
Setelah mempelajari dan memahami
penjelasan mengenai peranan guru, tampaklah bahwa tugas dan tanggung jawab
seorang guru TK tidaklah mudah dalam kegiatan pembelajaran terpadu. Peranan
lain yang harus dilakukan guru sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih adalah
:
a. Korektor
Guru harus bisa membedakan nilai yang baik
dan mana nilai yang buruk, sehingga guru dapat menilai dan mengoreksi semua
tingkah laku, sikap dan perbuatan anak didik. Jadi peran guru Tk sebagai
korektor ialah mengembangkan kemampuan berprilaku melalui kebiasaan-kebaiasaan
yang baik dan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk.
b. Inspirator
Guru harus dapat memberikan ilham yang
baik bagi kemajuan belajar anak didik. Disini peran guru ialah menuangkan
ide-ide atau gagasan atau melakukan inovasi pembelajaran guna kemajuan anak
didik. Misalnya menciptakan atau mengembangkan berbagai media, alat maupun
metode-metode pembelajaran.
c. Informator
Guru memberikan informasi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, selain materi yang telah diprogramkan sesuai
kurikulum. Kemudian guru harus mengembangkan dirinya dengan terus belajar
tentang kemajuan-kemajuan teknologi agar tidak “gagap teknologi (gatek)” dan
memiliki yang luas diberbagai hal.
d. Organisator
Guru memiliki kegiatan pengelolan
akademik, menyusun tata tertib sekolah dan menyusun kalender akademik. Semua
kegiatan harus diorganisasikan dengan baik sehingga tercapai efektivitas dan
efesiensi pembelajaran.
e. Motivator
Guru hendaknya dapat mendorong anak didik
agar lebih bersemangat dan aktif dalam belajar, motivasi ini lebih efektif bila
dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak.
f. Inisiator
Peran guru sebagai pencetus ide-ide dalam
kemajuan pendidikan dan pembelajaran. Guru harus mampu mengembangkan dan
memberi sumbangsih pemikiran demi kemajuan pendidikan mulai dari yang terkecil
seperti dalam kelas dan sampai yang terbesar dalam lingkup sekolah maupun
wilayah yang lebih luas lagi.
g. Fasilitator
Sebagai fasilitator guru hendaknya
menyediakan fasilitas yang memudahkan kegiatan belajar dan dapat menyenangkan
atau bisa membangkitkan anak didik untuk bereksplorasi serta menyalurkan minat
dan keingintahuannya secara aktif.
h. Pembimbing
Bimbingan yang diberikan guru sebaiknya
sesuai dengan kebutuhan anak didik. Jika dilihat anak tersebut mampu
melaksanakan tugasnya, namun dia tampak manja atau tidak mau melakukannya maka
cobalah untuk bersikap tegas dengan meminta anak untuk mencoba melakukannya
sendiri dahulu sampai anak itu benar merasa membutuhkan bantuan barulah guru
membantunya.
i. Demonstrator
Dalam kegiatan
pembelajaran tidak semua materi pelajaran dapat dipahami oleh anak mengingat
kemampuan setiap anak berbeda-beda. Untuk materi yang sulit dipahami oleh anak
didik, sebaiknya guru memperagakan sehingga dapat membantu anak yang belum
memahami materi tersebut. Untuk materi yang cukup berbahaya dilakukan oleh anak
sendiri, sebaiknya guru bertindak sebagai demonstrator.
j. Pengelola Kelas
Pengelolan kelas menunjukkan pada
kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar-mengajar, termasuk pengaturan tempat duduk,
ventilasi, pengauran cahaya dan pengaturan penyimpanan barang.
k. Mediator
Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan
jenisnya, baik media material amaupun nonmaterial. Sehingga guru dapat
menentukan media yang paling sesuai untuk digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain sebagai mediator, guru juga sebagai penengah dalam proses
belajar anak didik khususnya saat kegiatan diskusi kelompok.
l. Supervisor
Guru dapat membantu, memperbaiki dan
menilai secara kritis terhadap proses pembelajaran. Kelebihan yang dimiliki supervisor
selain posisinya ada juga karena pengalaman, pendidikan, kecakapan atau
keterampilan yang dimilikinya atau memiliki sifat-sifat kepribadian yang
menonjol dari pada orang-orang disupervisinya. Dengan peran guru sebagai
supervisor, guru juga harus memilki kesadaran untuk dapat menilai kinerjanya
sendiri untuk meningkatkan kegiatan pembelajarannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Peranan guru sangat penting demi tercapainya
tujuan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan
pendekatan, peranan guru dalam pembelajaran terpadu adalah sebagai perencana,
pelaksanan dan sekaligus evaluator. Peranan lain yang harus dilakukan guru
sebagai pendidik, pembimbing dan pelatih adalah sbagai korektor, inspirator,
informator, organisator, motivator, inisiator, fasilisator, pembimbing,
pengelola kelas, demonstrator, mediator dan supervisor.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti. (2008). Pembelajaran Terpadu Buku
materi Pokok PGTK2501/25KS/Modul 1-6. Jakarta: Universitas Terbuka.